REDAKSI8.COM – Seminar Sinkronisasi Kebijakan Pertahanan Negara yang dilaksanakan di Aula Gawi Sabarataan, Balaikota Kota Banjarbaru, dihadiri Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah, Jum’at (26/4).
Seminar ini juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan Kalimantan Selatan Kolonel Infanteri Benny Wahyudi, Komandan Satuan Brimobda beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, perwakilan organisasi-organisasi se Provinsi Kalimantan Selatan, serta seluruh tamu undangan yang berhadir.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan Kalimantan Selatan Kolonel Infanteri Benny Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan, peran daerah dalam aspek pertahanan Negara sangat penting. Menurutnya, daerah dapat menjadi pintu masuk datangnya ancaman nonmiliter yang bersifat multidimensi.
“Sehingga sangat perlunya sinkronisasi kebijakan pertahanan nirmiliter di daerah, yang memiliki kemampuan-kemampuan diantaranya kewaspadaan dini bela negara, ilmu pengetahuan dan teknologi ekonomi, sosial, moral serta dukungan pertahanan negara,” ujar Benny.
Untuk itu, tambah Kolonel Infanteri Benny Wahyudi, perlu adanya sinkronisasi kebijakan pertahanan negara antara pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka pembinaan kesadaran bela negara.
“Pengelolaan sistem pertahanan negara dilaksanakan dengan mensinergikan dan mengintegrasikan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara fisik dan non fisik, dalam kesatuan pertahanan dengan menyeimbangkan aspek keamanan dan kesejahteraan. Perwujudan sinergitas ini diharapkan akan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi koordinasi dalam penyelenggaraan pertahanan Negara di seluruh wilayah NKRI,” terangnya.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah dalam sambutannya menyampaikan, seminar pada hari ini sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat jika di Kota Banjarbaru ada terdapat KANWIL Pertahanan, dan juga merupakan salah satu upaya tepat untuk memperketat kembali persatuan dan kesatuan masyarakat dalam menjaga keamanan dan dalam bermasyarakat.
“Sehingga mampu menimbulkan sikap Cinta Tanah Air, bela Negara, bermoral yang mengacu kepada ideologi Pancasila, serta dukungan pertahanan Negara. Dikarenakan pertahanan Negara bukan hanya tanggung jawab TNI dan POLRI namun juga seluruh element masyarakat harus terlibat didalamnya,” jelas Said Abdullah.
Konsep arsitektur penyelenggaraan pertahanan Negara, kata Said Abdullah, dilaksanakan dengan sistem pertahanan semesta. Sistem ini merupakan totalitas dari keseluruhan kekuatan komponen rakyat dan sumber daya Negara, serta sarana dan prasarana Nasional sebagai satu kesatuan pertahanan.