REDAKSI8.COM – Pembangunan drainase oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru melalui Bidang Cipta Karya di Jalan Kartika (dekat SMK 2 Banjarbaru) Kelurahan Loktabat Utara, yang menjadi salah satu kegiatan rehabilitasi atau pemeliharaan drainase jalan lingkungan, dikeluhkan oleh warga sekitar.
Pasalnya, dari sekitar 217 meter pembangunan drainase yang direncanakan oleh Dinas PUPR Kota Banjarbaru di tahun 2018 ini, tidak seluruhnya selesai/rampung dibangun lantaran masih menyisakan sekitar 20 meter.
Dari pantauan redaksi8.com di lapangan dan dari laporan warga, sampai saat ini belum ada tanda-tanda proyek pembangunan drainase itu akan dilanjutkan atau diselesaikan. Hal ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar, bagaimana mungkin pembangunan drainase yang ‘hanya’ sepanjang kurang lebih 217 meter yang dianggarkan di tahun 2018, terhenti begitu saja dan masih belum juga terselesaikan di tahun 2019 ini?
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada redaksi8.com menyampaikan, ia dan warga lainnya mengharapkan agar pembangunan drainase itu segera diselesaikan secepatnya.
“Karena yang kami harapkan dari pembangunan drainase ini sebagai jalur pemotongan jalan air, agar tidak lagi menggenang dan tidak lagi menggenangi halaman Masjid Al Muhajirin,” keluhnya.
Terpisah, saat dimintai komentarnya oleh awak media terkait keluhan warga atas permasalahan ini, salah satu Anggota DPRD Kota Banjarbaru dari Komisi III, Muhammad Ikhsan menyampaikan rasa kekecewaannya.
“Sebagai anggota dewan saya sangat kecewa, karena usulan pembangunan drainase ini sudah diusulkan sejak tahun 2017 lalu. Baru dikerjakan di akhir tahun 2018 tanpa terselesaikan dengan sempurna. Saya berharap di Semester I 2019 ini bisa segera diselesaikan,” tandasnya.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Nina Aprodita, ST, MT, Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Kota Banjarbaru, mengakui drainase yang ada di Jalan Kartika tersebut pengerjaannya memang dikerjakan tahun 2018.
“Jadi tahun 2018 itu kita kerjakan, melalui salah satu kegiatan kita (Dinas PUPR Kota Banjarbaru-red), namanya rehabilitasi atau pemeliharaan drainase jalan lingkungan. Nah, untuk paket Jalan Kartika itu panjangnya sekitar 217 meter kalau tidak salah. Memang itu kan berdasarkan permintaan dari warga sana, kebetulan di situ konturnya memang agak naik agak turun gitu kan, jadi kita ada penyesuaian di lapangan, kebetulan sudah ada drainase yang besar di dekat jembatannya itu, dekat Kolam Renang Antasari, jadi kita membuang airnya ke situ,” terang Nina.
Dan karena kegiatan tersebut adalah salah satu kegiatan dari rutin ungkap Nina, biasanya tidak melalui proses lelang, hanya melalui proses pengadaan langsung.
“Kita kebetulan terbatas oleh budget, karena keterbatasan budget karena kita nariknya dari titik nol dari ujung sebelah sini bukan dari atas, lalu lah seolah-olah tidak selesai, padahal bukan seperti itu,” ucapnya.
Pada tahun 2019 ini lanjut Nina, Dinas PUPR rencananya akan menyambung lagi pekerjaan pembuatan drainase di Jalan Kartika tersebut, karena ada dana kegiatan rutin, yang biasanya mereka arahkan ke pekerjaan jenis jenis seperti itu.
“Kalau yang sekarang masih kita hitung, karena ini proses perencanaan masih berlanjut, itu tinggal sedikit saja, cuma kan kita masih menunggu perhitungan dari konsultan perencana kita, berapa total panjangnya. Kalau yang dulu hitungannya kita jadi seolah-olah di depan rumah orang aja stop, padahal kita bikinkan taluk sementara aja supaya air tidak meluber ke jalan keluar, tapi tetap akan kita lanjutkan,” terang Nina.
Sesuai dengan standar PUPR tambahnya, kedalaman drainase 70 centimeter, lebar sekitar 50 an cm, dengan dinding pasangan batu.
“Perencanaan ini biasanya butuh waktu sekitar 2 bulan 3 bulan, kemudian ada proses penunjukan lagi. Jadi sekitar 4 bulan 5 bulan ke depan baru bisa biasanya. Untuk anggaran mungkin sekitar 200 juta rupiah di bawah itu, tapi biasanya kita menghitung dulu kebutuhannya seperti apa,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah dengan anggaran/dana pekerjaan drainase sekitar 200 jutaan itu sudah termasuk dengan biaya/ongkos tukang/pekerja, ia menjawab sudah termasuk.
“Iya semuanya, sudah ada perhitungan,” ucapnya.
Kemudian, saat ditanya masih ada berapa meter lagi drainase yang belum terselesaikan pekerjaannya, Nina menyebutkan masih ada sekitar 20 meter.
“Di daerah sana kan (masuk) kawasan yang biasanya ada drainase-drainase lain, yang mungkin di kawasan itu masih ada butuh (dana) tambahan, biasanya kami masukkan include situ,” bebernya.
Dari pantauan Redaksi8.com, ada bagian dari drainase yang memang belum di beri pasangan batu namun sudah tergali lumayan dalam. Sementara tumpukan tanah galian sebagian berada di halaman rumah warga.