Program Desi Bersinar singkatan dari Desa Sadar Imunisasi dan Bebas dari Penyakit Menular ini dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di tingkat desa, terutama untuk desa-desa yang rendah cakupan imunisasi bayinya.
Seperti yang diungkapkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Marzuki, bahwa sampai hari ini cakupan imunisasi dasar lengkap yang dilakukan di Kabupaten Banjar kepada masyarakat belum mencapai target yang diharapkan.
“Bentuk utama dari program ini adalah adanya kerjasama antara Dinas Kesehatan, camat dan pambakal untuk bekerja sama dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi di tingkat desa,” tuturnya.
Marzuki menjelaskan, agar program ini berjalan, dimulai dengan pendataan ulang sasaran, pemetaan sasaran dengan diadakan Musyawarah desa untuk membuat kesepakatan rencana aksi baik berupa sosialisasi dan edukasi tentang imunisasi melalui pendekatan-pendekatan kepada masyarakat dan membuat kebijakan desa untuk mendukung program ini.
“Kita sudah mulai menjalankan program ini dengan melakukan uji coba di 3 desa yang ada di Kecamatan Martapura yakni Desa Pesayangan Selatan, Desa Murung Kenanga dan Desa Pasayangan Selatan,” sebutnya.
Marzuki meneruskan, bahwa program Desi Bersinar ini adalah upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar berusaha untuk melaksanakan pemberian imunisasi kepada anak untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit sehingga anak tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit.
“Program ini juga didukung oleh Apdesi Kabupaten Banjar, MUI kabupaten Banjar serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait Kabupaten Banjar. Rencana program ini pada tahun 2025 akan dilaksanakan di seluruh desa-desa di Kabupaten Banjar terutama desa yang masih rendah cakupan imunisasinya,” ungkap Marzuki.
Marzuki membeberkan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi dan juga dalam hal pemberian imunisasi lengkap kepada masyarakat. Sampai saat ini capaian imunisasi di Kabupaten Banjar sekitar 85 persen.
“Adapun imunisasi lengkap itu yakni Imunisasi Hepatitis B saat usia 0-24 jam, usia 1 Bulan : Imunisasi Polio Tetes 1 (OPV 1)BCG, usia 2 Bulan : Imunisasi DPT-HB-HiB 1, Polio tetes 2 (OPV 2) PCV 1, Rotavirus 1, usia 3 Bulan : Imunisasi DPT-HB-HiB 2, Polio tetes 3 (OPV 3) PCV 2 Rotavirus 2, usia 4 Bulan : Imunisasi DPT-HB-HiB 3, Polio tetes 4, (OPV 4), Polio suntik 1 (IPV 1), Rotavirus 3, dan umur 9 Bulan : Imunisasi Campak/Measles Rubella,” ungkapnya.
Marzuki menjelaskan bahwa Imunisasi BCG mencegah penyakit TBC. Imunisasi Polio mencegah penyakit Polio, diberikan oral dan suntikan. Imunisasi DPT mencegah penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
Ia meneruskan bahwa untuk Imunisasi HB mencegah penyakit Hepatitis B (sakit kuning). Imunisasi Campak mencegah penyakit Campak. dan Imunisasi HiB mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis), pneumonia, radang saluran pendengaran atau telinga.
Perlu diketahui bahwa imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terkena dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Pelaksanaan imunisasi merupakan upaya aktif untuk menimbulkan antibodi atau kekebalan spesifik atau khusus yang efektif mencegah penularan penyakit tertentu, dengan cara memberikan vaksin. Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak sebagaimana dijelaskan dalam UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Bagi yang melanggar harus dikenakan sanksi.