REDAKSI8.COM, BATAM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam Madani melantik pengurus baru pada Minggu (22/9/2024) di Lantai 10, Golden View Hotel, Bengkong Laut, Kota Batam.
Pelantikan ini dihadiri berbagai tokoh dan dirangkaikan deng.an seminar bertema “Wujudkan Generasi Yang Berwawasan Kebangsaan Religius dan Berdaya Saing.”
Dalam seminar tersebut, salah satu topik yang menarik perhatian adalah pembahasan mengenai teknologi canggih seperti ChatGPT.
Seorang alumni HMI yang kini menjadi dosen di universitas terkemuka di Batam Moh Iqbal menyampaikan pandangannya tentang peran teknologi ini.
Ia menyebut ChatGPT sebagai bukti pesatnya perkembangan teknologi yang telah mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan belajar.
“ChatGPT adalah lompatan besar dalam dunia teknologi. Ia mampu merangkum informasi, memberikan jawaban cepat, dan membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, riset, hingga komunikasi sehari-hari,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi secara bijak. “Teknologi seperti ChatGPT memang luar biasa, tetapi kita harus bijak dalam memanfaatkannya. Jangan sampai kita menjadi terlalu bergantung. ChatGPT seharusnya dilihat sebagai alat bantu, bukan pengganti peran manusia,” katanya.
Ia menekankan bahwa teknologi ini bisa menjadi partner dalam mengasah kemampuan berpikir kritis dan memperluas wawasan.
“Generasi muda harus memanfaatkan ChatGPT untuk belajar lebih banyak, menggali pengetahuan, dan mengembangkan ide-ide kreatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Teknologi ini dapat menjadi jendela bagi kita untuk melihat dunia dengan cara yang lebih luas dan inovatif,” tambahnya.
Lebih lanjut, ChatGPT juga diakui sebagai alat yang dapat meningkatkan produktivitas. “Tugas-tugas yang memakan waktu bisa diselesaikan lebih cepat dengan bantuan teknologi ini. Namun, tetap perlu kebijaksanaan dalam penggunaannya agar kita tidak kehilangan sentuhan manusia dan nilai-nilai yang kita pegang,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat, dan manusia tetap harus memegang kendali. “Sebagus apapun teknologi, yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakannya untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Kolaborasi antara manusia dan teknologi seperti ChatGPT harus didasari oleh etika, moral, dan semangat untuk terus belajar,” tuturnya.
Ia berharap pengurus baru HMI dapat memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari strategi organisasi untuk menghadapi tantangan zaman, tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam.
“Mari kita jadikan teknologi sebagai sahabat dalam perjuangan kita, bukan sebagai pengganti peran kita,” tutupnya.
Seminar ini menegaskan bahwa teknologi seperti ChatGPT dapat menjadi katalis perubahan positif jika digunakan dengan bijaksana.
Kepengurusan HMI diharapkan mampu memanfaatkan inovasi ini untuk memperkuat peran organisasi dalam mencetak generasi yang berdaya saing, berwawasan luas, dan tetap teguh pada nilai-nilai agama.