REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru menggelar Training of Trainers (ToT) atau pembekalan, di Ballroom Novotel Banjarmasin, Selasa (23/1/24).
Tujuannya, supaya Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mampu memberikan pemahaman kepada Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dengan baik, saat menggelar bimbingan teknis (bimtek) nanti.
Ketua KPU Kota Banjarbaru, Rozy Maulana mengatakan, tujuan pelaksanaan ToT supaya para petugas PPS dan PPK mampu menjadi fasilitator yang baik saat Bimtek digelar. Terutama dalam memberikan materi modul kepemiluan.
“Kami melaksanakan training of trainers untuk PPK dan PPS, tujuannya untuk membekali mereka. Karena nantinya mereka yang akan menjadi pemateri untuk membintek KPPS yang akan dilantik pada tanggal 25 Januari,” jelasnya.
Ssetelah KPPS dilantik pada tanggal 25 Januari nanti, para anggota KPPS akan diberi kesempatan bimtek selama 2 hari, yakni tanggal 26 dan 27 Januari.
“Materi yang diberikan yang pertama tentang soliditas, kode etik, pemungutan suara dan perhitungan suara,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknyapun nanti akan mengadakan simulasi kecil-kecilan untuk pemungutan dan perhitungan surat suara pemilu 2024.
Baginya, simulasi begitu penting untuk mengidentifikasi potensi kendala, dan sarana mitigasi dini, khususnya dalam pengukuran waktu proses pemungutan atau perhitungan suara.
“Kami juga menyiapkan contoh kotak suara, bilik dan surat suara yang nantinya akan ada simulasi buat pemantapan mereka, agar nanti ketika menjelaskan kepada KPPS itu bisa detail,” terangnya.
“Karena KPPS juga nanti yang akan di bimtek dengan jumlah 7 orang, berbeda dengan 2019 lalu yang dibimtek cuman 2 orang,” sambungnya.
Ia menyampaikan, hari ini jumlah peserta dari PPS dan PPK yang mengikuti ToT ada sebanyak 85 orang.
“Hari ini PPK masing-masing Kecamatan 5 orang, dan PPS masing-masing Kelurahan 3 orang, ada 20 kelurahan berarti 60 orang, dan PPK 25 jadi total 85 orang,” sebutnya.
Sementara itu, seorang anggota PPS, Bambang mengatakan, mengingat penyelenggara pemilu 2019 lalu dengan yang sekarang ada perbedaan.
Terutama terkait pemungutan dan penghitungan suara, serta banyaknya formulir yang harus diisi. Sehingga menuntut anggota KPPS untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Oleh karena itu, menurutnya, bimtek ini sangat penting untuk mendorong agar setiap KPPS paham betul dengan tugasnya, disamping mampu mempersiapkan TPS.
“Contohnya paham dalam pengisian form C-1 yang merupakan rekapitulasi hasil dari perhitungan suara,” ucapnya.