REDAKSI8.COM, MUBA – Sudah menjadi tanggung jawab dan komitmen polri untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dalam waktu kapan atau dimana pun harus selalu siap.
Sebagaimana yang dilakukan Kapolres Muba AKBP Imam Safii turun langsung menemui para pengunjukrasa di halaman Pemerintah Kabupaten Muba, Rabu (26/7/2023).
Katanya, demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi.
Demikian pula personil polisi lainnya yang melaksanakan tugas pengamanan pada kegiatan secara humanis.
Bahkan sebagian anggota Polri membagikan minuman kepada para pengunjukrasa, sehingga tampak keakraban dan saling menghargai antara satu dengan lainnya.
“Masyarakat yang hari ini melakukan aksi unjuk rasa adalah mereka yang mengatasnamakan Persatuan Penyulingan Minyak (PPM) Muba dengan jumlah lebih kurang 1400 orang,” ungkapnya.
Para pengunjuk rasa sebutnya, terdiri dari Kecamatan Babat Toman, Lawang Wetan, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Batanghari Leko, Keluang, Sungai Lilin dan Bayung Lencir.
Adapun yang menjadi tuntutan dari pada aksi demo tersebut sambung Kapolres dalam rangka meminta perlindungan serta bimbingan tehnis usaha penyulingan minyak yang sudah dilakukan secara turun temurun di Muba.
“Usaha ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untuk makan dan beaya anak sekolah mereka,” beberya.
Titik kumpul massa berada di stadion Serasan Sekate. Dilanjutkan long march ke kantor Pemkab Muba.
Setelah itu para pendemo melaksanakan negoisasi dengan Bupati dan Forkopimda di ruang Serasan Sekate kantor pemkab Muba yang diwakili 10 orang.
Sementara itu Bupati Muba Apriyadi menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Muba sudah berkali-kali koordinasi dengan kementrian ESDM untuk membantu masyarakat terkait soal penyulingan minyak.
Akan tetapi selalu berbenturan. Bahkan telah melakukan tata kelola sumur minyak secara bertahap.
Kegiatan berakhir pada pukul 13.00 WIB. Massa kembali kerumah masing-masing dengan tertib.