REDAKSI8.COM – Salah seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Indrasari 1, Yayuk Hartini yang merupakan guru berprestasi tingkat nasional belum lama tadi mendapatkan bonus untuk belajar di Belanda selama 28 hari dari Kementerian Pendidikan.
Yayuk Hartini menjadi satu dari 7 orang guru yang beruntung mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dunia pendidikan, di Negeri Kincir Angin Belanda.
“Alhamdulillah, beberapa minggu yang lalu saya bersama tujuh finalis guru berprestasi tingkat nasional, diberikan apresiasi untuk berangkat ke Belanda. Kami diajak untuk melihat bagaimana kurikulum di Belanda, apa yang bisa kami ambil dari kurikulum di Belanda untuk diterapkan di Indonesia,” Yayuk menceritakan.
Yayuk menambahkan, ia dan 7 guru lainnya mempelajari bagaimana pola pembelajaran di Belanda, hingga bagaimana cara guru mengajar, dan berbagai hal yang terbaik di sana yang bisa diimplementasikan di daerah masing-masing.
“Selama 28 hari berada di Belanda, kami melakukan kuliah pendek di Universitas Leiden setiap hari, selain untuk belajar, kami juga melihat bagaimana cara guru mengajar di sekolah-sekolah yang ada di belanda,” bebernya.
Belanda, kata Yayuk kemudian, mempunyai sistem pendidikan yang benar-benar bagus. Di sana tidak ada istilah sekolah unggulan, dan sekolah lainnya, semua sekolah sama rata dalam hal kualitas.
“Itu yang saya rasa yang belum kita temukan di Indonesia, pendidikan karakter juga sudah benar benar diterapkan sejak anak masuk tingkat pertama. Kalau di tempat kita itu setingkat TK, jadi mereka dimulai dari umur empat tahun untuk grade 1, mereka benar benar tidak diajarkan untuk membaca. Saat berada di grade 2, mereka baru diajarkan membaca di umur 7 sampai 9 tahun,” paparnya.
Pembelajaran literasi menjadi pembelajaran yang paling menarik perhatian Yayuk selama berada di Belanda. Dimana para siswa diajak untuk belajar berdasarkan pemikiran tingkat tinggi atau high order thinking skills (HOTS).
“Bukan hanya hapalan, bukan hanya mengejar nilai, mereka juga belajarnya enjoy, jadi tidak banyak beban yang dipikul di usia mereka,” ungkapnya.
Dari pengamatan selama mengikuti short course dan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah, dapat diketahui bahwa Belanda mempunyai sistem pendidikan terbaik yang mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, namun sangat terstruktur dan mendukung peningkatan bakat dan kemajuan anak sesuai minat mereka masing-masing.
Dalam sistem pendidikan Belanda, nilai pengetahuan bukanlah acuan paling penting. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana tumbuh kembang anak menjadi optimal dengan optimalisasi pola pembelajaran yang HOTS, dengan mengusung kegiatan literasi dan penerapan pendidikan karakter.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Gusti Ruspan Noor mengatakan, selama 28 hari berada di Belanda, Yayuk Hartini dan 6 orang guru lainnya diberikan kuliah pendek dan juga melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Belanda, untuk melihat langsung bagaimana proses belajar mengajar yang diterapkan di negera Kincir Angin ini.
“Yayuk Hartini guru berprestasi tingkat nasional mewakili Kabupaten Banjar berangkat ke Belanda, untuk untuk belajar (kuliah pendek) di Belanda oleh kementerian Pendidikan,” ujarnya.