REDAKSI8.COM – Kelompok Tani Lebah Madu Sungai Bokor Desa Pematang Danau Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan berhasil mengembangkan semangka melalui demplot seluas 1 hektar yang ditanam beberapa bulan yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Februari 2023 yang lalu.
Keberhasilan ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen kolaborasi bersama antara petani dengan PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP) serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Mataraman hingga instruktur dari P4S Patra Mandiri.
Atas keberhasilan tersebut, kelompok tani Lebah Madu mengadakan panen raya dengan mengajak semua pihak, untuk terlibat pemanenan perdana. Panen tersebut bentuk penghargaan oleh kelompok tani kepada semua pihak yang ikut mendukung usaha mereka.
“Kami berterimakasih kepada PT MAS dan PT BBP, yang telah memberikan support penuh terhadap pengembangan semangka di sini. Untuk pertama kalinya Poktan Lebah Madu mengembangkan semangka, dan berhasil hingga panen,” ungkap Rokhim Ketua Poktan Lebah Madu, Rabu (26/4/2023)
Menurut Rokhim, pada awal Februari 2023 lalu, Poktan Lebah Madu telah difasilitasi oleh PT MAS dan PT BBP dalam pengembangan semangka sebagai komoditi pilihan kelompok, mengingat harga semangka yang tinggi dengan tingkat kebutuhan cukup tinggi di bulan Ramadhan hingga minggu pertama lebaran.
Rokhim mengaku untuk soal pasar, Poktan Lebah Madu telah menyiapkan strategi dengan model pasar lokal dan regional. Untuk pasar lokal sendiri, menurut Muhammad salah satu anggota Poktan Lebah Madu bahwa harga lokal yakni pada kisaran harga Rp. 3.000,- hingga Rp. 6.000,-.
Sedangkan harga pasar regional bisa mencapai Rp.10.000,- hingga Rp. 12.000,-. Pada level pasar regional, Poktan Lebah Madu tidak khawatir karena sudah membangun jaringan pasar sebelum pelaksanaan demplot. Untuk buahnya sendiri berkisar antara 3 Kg-10 Kg/buah.
Penen perdana semangka kali ini tentunya karena keberadaan lokasi demplot yang berdekatan dengan pemukiman dan akses jalan yang mudah serta tata kelola air yang baik, sehingga lokasi kebun semangka tersebut berada di lokasi yang strategis.
Amelia dari BPP Kecamatan Mataraman juga menyatakan, semangka menjadi tanaman yang cukup rentan dengan gulma. Namun kali ini, inovasi Poktan Lebah Madu sudah mengadopsi kearifan lokal dengan memanfaatkan gulma sebagai pagar untuk menyembunyikan buah semangkanya.
Pada tataran perawatan, menurut Misrani dari penyuluh Swadaya Pertanian P4S Patra Mandiri bahwa semangka hanya perlu pupuk organik, pembersihan lahan dan pemotongan bunga semangka agar tak terlalu banyak dan lebat pada saat pembuahan karena akan mengurangi kualitas buah.
Nor Qomariyah, Public Relations PT MAS-PT BBP mengatakan bahwa demplot semangka 1 hektar merupakan wujud kolaborasi nyata antara masyarakat-pemerintah-perusahaan.
“Kami memiliki komitmen untuk mendorong aspek pendapatan riil dan pekerjaan serta kemandirian ekonomi dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Apalagi situasi yang ada, mengharuskan kita melakukan diversifikasi dan terobosan baru dalam pertanian, sehingga kita bisa mandiri dan responsible terhadap lingkungan,” tuturnya.
Poktan Lebah Madu Sebagian besar memang telah ikut terlibat langsung sekaligus sebagai penerima manfaat program dari Farmer Field Schools (FFS) sebanyak 109 peserta tetap. Sehingga secara praktikal ini menjadi pengalaman budidaya berkualitas sesuai dengan mitigasi perubahan iklim. Apalagi pasar sudah tersedia dengan jaringan yang luas dari kelompok yang sudah belajar mandiri.
“Kami dari perusahaan PT MAS dan PT BBP berharap apa yang dilakukan oleh kelompok tani Lebah Madu menjadi inspirasi petani desa lainnya, dengan inovasi lokal dengan menjaga kualitas manusia sehingga meningkatnya perekonomian masyarakat,” tutupnya