REDAKSI8.COM – Pemerintah membentuk Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF melalui Peraturan Presiden Nomor 6 tahun 2015 junto Perpres Nomor 72 tahun 2015 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Tujuannya, yaitu untuk peningkatan pendapatan domestik bruto, peningkatan tenaga kerja dan peningkatan
nilai ekspor produk ekonomi kreatif di Indonesia.
Arah kebijakan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia antara lain dengan memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif sepanjang rantai nilai yg dimulai dari tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi serta konservasi untuk mengimplementasikan visi dan misi BEKRAF serta mengkomodir besarnya potensi ekonomi kreatif di daerah.
Oleh karenanya salah satu tahapan dalam mengupayakan pemetaan pembangunan potensi ekonomi kreatif di daerah adalah melalui 3C, yaitu Connect, Collaborate dan Commerce untuk seluruh pemangku kepentingan dari skala lokal hingga nasional dengan melibatkan unsur pentahelic yang biasa disingkat ABCGM (Akademisi, Bisnis Perbankan, Community, Government dan Media).
Saat ini Banjarbaru memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan ekonomi kreatif, hal ini bisa dilihat dari unsur kreativitas pada industri kerajinan dan sandang. Contohnya Sasirangan Bordir dan Tas Purun yang diharap menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif di Banjarbaru.
Respon positif dan antusiasme masyarakat terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Banjarbaru, juga terbukti dari suksesnya penyelenggaraan seminar maupun pameran yang berhubungan dengan ekonomi kreatif.
Ada 3 (tiga) sektor unggulan industri ekonomi kreatif yang dikembangkan di Banjarbaru, yakni kuliner, fashion, dan kerajinan. Diharapkan ketiga sektor unggulan tersebut terus berkembang seiring dengan pesona wisata Banjarbaru yang sekarang sedang digiatkan, yakni Food, Fashion, Fun.
Pada 7 November 2018 lalu sudah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemko Banjarbaru dengan Badan Ekonomi Kreatif, terkait kerjasama dan saling mendukung dalam pengembangan potensi ekonomi kreatif dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional maupun
global.
Kesepakatan ini nantinya meliputi riset, edukasi, pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan, infrastruktur, pemasaran, fasilitasi hak kekayaan intelektual dan regulasi, sehingga diharap menjadi angin segar bagi perkembangan ekonomi kreatif di Banjarbaru.
Banjarbaru menjadi kota pertama dari 52 Kabupaten/Kota di Indonesia yang terpilih untuk menentukan subsektor ekonomi kreatif pertamanya dalam Uji Petik Program Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) yang dilaksanakan Maret lalu.
Di bidang pariwisata, Banjarbaru telah meluncurkan Kalender Wisata Banjarbaru 2019 (Calendar Of Event) di Yogyakarta beberapa waktu lalu yang terdiri dari 23 agenda kegiatan, sebagai wujud promosi event-event yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2019 ke tingkat nasional.
Calendar Of Event Banjarbaru 2019 :
1. Panglima Batur Street Festival : 6 – 7 April
2. Banajrbaru Great Sale : 6 April – 6 Mei
3. Hari Jadi Kota Banjarabaru : 20 April
4. Banjarbaru Fair : 20 April
5. Fun Race XC – VII : 20 – 21 April
6. Gelar Tari Nusantara : 22 April
7. BBS Colour Run : 27 April
8. Hari Tari Dunia : 27 April
9. Pameran dan Lomba Burung Berkicau : 28 April
10. Pasar Wadai Ramadhan : 1 Ramadhan
11. Festival Badamaran : 24 Mei
12. Tadarus Puisi : 25 Mei
13. Haul Syarifah Badrun : 2 Juli
14. Banjarbaru Ethno Festival : Juli
15. Grand Final Nanang Galuh 2019 : 20 Juli
16. Bazaar UMKM Banjarbaru : Juli
17. Banjarbaru Agro Festival : Agustus
18. Pekan Budaya Islami : 1 September
19. Banjarbaru Light Festival : Oktober
20. Baayun Maulid : 23 November
21. Rainy Days Literary Festival : 30 Nov – 3 Des
22. Murjani Banjarbaru Festival : 13-15 Desember
23. Adventure Trail 2019 Juni, Juli, September